Skip to main content

Resensi

Di Lembah Kehidupan : Hamka
Judul : Pasar Malam

Seorang buruh yang amat miris sedang merengang nyawa. Menghadapi realitas dunia yang kejam tak tanggung-tanggung merangkak tuk hidupi jiwa raga serta keluarga. Wongso namanya,di malam hari ketika banyak orang yang bersenang-senang menikmati pasar malam ia sedang kesakitan di gubuk reyotnya.
"Engku engku aku d suruh emakku agar engkau segera datang ke rumahku karena bapak sedang sakit parah."Ucap anak perempuan lusuh itu,yang sekarang masih terengah-engah karena berlari.
"Kenapa aku yang engkau panggil?"
" Karena engku yang diharapkan datang membantu kami."
Ayah sekaligus kepala keluarga yang telah rapi hendak mencari kesenangan bersama keluarganya di pasar malam itu dengan berat hati menggurkan niatnya. Ia pun pergi menjenguk Bang Wongso. Apa yang dilihatnya ketika tiba di rumahnya sungguh menghanyutkan hati. Bagaimana tidak,dengan kelima anak nya serta istrinya yang meriungi Wongso. "Kemarilah Engku." Dengan suara paraunya Wongso memohon kepada Engku. " Kami belum makan dua hari saya tak keluar rumah karena musibah yang menggerogoti tubuh ini . Bagaimanakah ikhtiar Engku agar kami bisa makan kembali?"
Tak kuat menahan tangis,bantuanpun mengalir tanpa banyak kata. Sebelum kembali Engku mengatakan bahwa ia akan memanggilkan dokter untuk Bang Wongso. Tapi ia menolak,dari mana akan dibayarnya biaya dokter tersebut. Setelah dibujuk dan dikatakan bahwa semuanya akan ditanggung Engku. Wongso bersedia dan Katijah sang istri menunjukkan wajah bersyukur nya kepada Engku. Setelah tiba di rumah Engku menelepon temannya yang dokter,nihil hingga temannya yang ke tiga tak ada satupun yang bersedia datang dimalam hari untuk memeriksa Bang Wongso. Apa daya nasi sudah menjadi bubur. Keesokan paginya ketika Engku membawa aeorang dokter,rumah Bang Wongso telah dipenuhi banyak orang. Ternyata ia telag wafat. Malangnya ia dan Keluarganya,sesak teeasa dalam hati menyesal sekali rasanya Engku itu melihat Katijah dan kelima anaknya. Jenazah itu tak langsung di kebumikan,menunggu saudaranya yang tinggal agak jauh. Barulah sore hari jenazah serta iringan keluarga diangkat ke pemakaman. Di sebuah simpang jalan keranda beserta iringan keluarga terhambat rombongan masyarakat yang berduyun-duyun datang ke pasar malam. Setibanya di pemakaman prosesi menguburkan berjalan. Suara arugan cangkul serta tanah yang jatuh menimbun papan kubur si mayit kalah dengan riuhnya pasar malam serta suara petasan yang peka di pendengaran.

Comments

Tujuan Pendidikan Dalam Perspektif Islam

The Sparkle Is The Shining Light : Part 1

The Sparkle Is The Shining Light : Part 1 Created By: Alya Azzahra Furqon I feel like my memories blow away with this spring breeze You have to know cause there are some pieces of memories of you When we were still lingering arms under the snow rain All of the season that we passed  Even when you and me all gone In the eternity life You're still my shining creature And now am stuck, don't know what should I'll write In this new page, I'll pray that you should create a happy life Throw away, even the shadow of me at your life Being there in some dream with you  Even make me more burdensome Thinking are you had some thought like me Makes me crazy Well then the rain is coming with all these tears Finally, there's something can blurring all these pains ~poursuivre~

Hamlet

Hamlet is character that made by William Shakespeare the famous poet from England's. Hamlet is fiction, the king from Denmark. His family Kingdom has been murderd in coup d'etat by Claudius his uncle who bacame his stepfather after married his mother Queen Gertrude. Shakespeare has made Hamlet and He made Hamlet made the famous qoutes : ~is nothing either good or bad, but thinking makes it so~ from Hamlet.                 Purwakarta    🌹 Tuesday, 12 Mei 2020🌹 🌹International Nurses Day🌹

Stigma : Chapter 1; The Beggining Of The Nonsense

Wah excited sekali dia ketika pertamakali akan mengikuti sebuah organisasi. Tanpa mengetahui apa saja konsekuensinya baik negatif atau positif nya. Bahkan saat itu dia pribadi yang hanya mengetahui secuil dasar tentang apa itu organisasi mengajak teman lainnya untuk ikut bersama berlayar dalam organisasi itu. Tahap demi tahap ia jalani guna masuk dan dapat diterima sebagai salah satu dari bagian organisasi itu. Tanpa diketahui ternyata langkah awalnya dirinya harus mengorbankan 1 hari dari tujuan awal ia yang  raih dengan segalanya. Yakni 1 hari waktu perkuliahan. Ya,memang anak itu merupakan seorang yang fanatik terhadap sebuah nilai dari suatu pendidikan bahkan sangat perhitungan. Namun apa daya,dirinya yang pada saat itu sangat penasaran dan ingin mencoba memasuki dunia organisasi untuk pertama kalinya ia lewati satu hari yang seharusnya digunakan untuk perkuliahan hanya untuk memenuhi persyaratan agar diterima dalam sebuah organisasi. Dilewatinya seluruh rangkaianya dan sam...