Resume: Judul Penelitian
Oleh: Alya Azzahra Furqon
Source: https://grafologiindonesia.com/wp-content/uploads/2020/01/6736356995_c14f4d9b1e_b.jpg
Strategi dalam menentukan judul dalam penelitiian kuantitatif:
1. Cari permasalahan.
2. Pilih satu fokus permasalahan yang akan diteliti.
3. Cari solusinya degan berasumsi pada suatu teori.
4. Buat menjadi narasi deskripsi. Dan dari deskripsi itu akan menjadi suatu judul.
Contoh:
2. Pilih satu fokus permasalahan yang akan diteliti.
3. Cari solusinya degan berasumsi pada suatu teori.
4. Buat menjadi narasi deskripsi.
Ciri-ciri judul penelitian kuantitatif:
1. Jenisnya eksperimen
2. Ada variabel (mind mapping dan prestasi kognitif)
Latar Belakang Masalah (LBM) adalah hasil Studi Pendahuluan yang di deskripsiskan dan di dalamnya dikaji menurut permasalahan dan solusi berdasarkan pada teori maka berakhir di judul.
LBM hanya tinggal menguraikan hasil Studi Pendahuluan dan masukan sedikit asumsi teori utntuk solusinya.
~~~
Strategi dalam menentukan judul dalam penelitiian kualitatif:
1. Didasarkan pada fenomena, fakta, permaslahan dan tujuan penelitian.
Contoh:
Fenomena: Kompetensi Guru.
Fakta: Kompetensi tidak berkembang dengan baik.
Permasalahan: Bagaimana kompetensi guru menurut Islam?
Tujuan: Mencari tahu kompetensi guru menurut Islam.
Maka Judul Kualitatif: Mengkaji Kompetensi Guru Sesuai Dengan Ajaran Agama Islam
~~~
Forum Diskusi:
1. Apakah judul kuantitatif (di atas) dapat diubah menjadi judul kualitatif?
Jawab: Tidak bisa, karena judul kualitatif harus jelas tujuannya. Pengkajian fakta dan fenomena itu sudah mengindikasikan sejak awal apa yang akan kita teliti. Kualitatif, arah fenomena dan fakta serta tuajunnya harus jelas.
Kalau gabungan antara permasalahannya adalah meningkatakan prestasi, maka itu sudah pasti Kuantitatif. Sedangkan kalau judulnya hanya untuk mengetahui prestasi: Teknik Yang Dilakuakn Oleh Guru PAI Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa ini bisa jadi Kualitatif.
Kuantitatif: Contoh judulnya mengarah pada memperbaiki prestasi siswa.
Kualitatif Contoh judulnya yaitu, untuk mengetahuai bagaiamna tekni guru melaksanakan pemebelajaran agar kognitifnya meningkat.
2. Apakah penelitian kuaitatif harus mencantumkan lokasi penelitian di judulnya?
Jawab: Tergantung, apakah kualitatif bernbasis tempat, individu atau kelompok. Contoh, pada masyarakat adat maka disebutkan masyarkat adatnya.
3. Apakah ada batasan panjangnya judul dalam kuantitatif dan kualitatif?
Jawab: Semakin simple judul akan semakin bagus.
4. Yang harus didahulukan, apakah mencari maslaah sehngga mengahsilkan jduul atau sebaliknya?
Jawab: Awalnya harus mencari permasalahan dulu, karena judul berawal dari permaslahan. Jadi, tidak boleh membuat judul dulu tapi permasalahannya tidak jelas.
5. Cara mengolah judul agar unik dan menarik bagaaimana?
Jawab: Harus banyak baca jduul orang agar banyak referensi dan kosa kata.
6. Apakah boleh membetnuk sebuah judul baru dari 3 jduul skripsi yang sudha kita baca.
Jawab: Tidak bisa, karena membuat judul penelitian itu buka dari hasil penelitian tapi dari hasil Studi Pendahuluan (SP). Hasil penelitina hanya sebatas data sekunder. Fakta, fenomena dan permasalahnnay harus dilakukan melalui Studi Pendahuluan. SP salah satunya dihasilakn dari hasil penelitian orang lain sebagi data sekunder.
7. Apa yang dimaksud kaliamt bermakna simbolik dalam judul penelitian?
Jawab: MAHESA (Mahasiswa Cinta Alam dan Kasih Sayang). Kata simbolik seperti akronim. Akronim adalah kependekan yang berupa gabungan huruf atau suku kata, atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar.
8. Bagaimnaa bahasa ilmiah dalam judu penelitian?
Jawab: Bahasa ilmiah adalah ragam bahasa yang berfungsi menciptakan komunikasi yang tepat dan efektif yang biasanya berkaitan dengan bidang profesional atau ilmiah tertentu. Jika kita telah memahami tujuan dari suatu judul penelitian maka jduul tersebut sudah menggunakan bahasa ilmiah, dengan kata lain jduul tersebut sudah ilmiah.
~~~
Referensi:
Pemaparan Pak Nano Nurdiansyah, S.Pd.I, M.Pd.
Comments
Post a Comment