Skip to main content

Posts

Showing posts with the label puisi

Tamu Dikala Menimba Ilmu

Tamu Dikala Menimba Ilmu Karya : Alya Azzahra Furqon Bukan bermaksud memanjakan para pembaca akan retorika sastra Karena aku bukanlah seorang sastrawan yang ahli sastra Hanya ingin mengulas tinta pada papan kehidupan Berharap ada yang melihat goresan kuas atas keputusasaan Tiada hidup tanpa ilmu Tiada hidup tanpa pendidikan Dikala aku sedang bercumbu dengan ilmu Kerap kali banyak yang bertamu Dikala aku sedang bergumulan dengan pendidikan Kerap kali setan-setan berdatangan Alam fana sungguh penuh godaan Kenyataan ubah menjadi anekdot Karikatur yang dipertuhankan rakyat Ubah menjadi karakter yang nyata Aku mencoba menghipnotis diri Agar setan-setan tak datang bertamu Saat diri sedang asyik dengan ilmu-ilmu Bersimpuh diri ini Agar yang kuasa selalu melindungiku Dari dahsyatnya api dunia Hingga akhir hayat debu ini kembali menghadaMu Yang Maha Kuasa Berharap syurga menjadi tempat abadiku yang terakhir kali. ~ 05.45 ~ ~ 101020 ~

Kelam

Kelam Oleh : Alya Azzahra Furqon kalut akan maut yang hendak menjemput tak tahu kapan habisnya tengat waktu hidup ibarat sehelai rambut yang dibelah tujuh dunia yang bersih telah kotor separuh banyaknya beralih menjadi semrawut seluruh penghuni lelah akan masa yang kasat mata bertamu sekehendak hiraukan etiket semakin kusut jiwa yang kalut menghadap pada-Mu tuk hidayah serta tuntunan hingga akhirat kelak lewat pintu maut yang menjemput ~10.42~ ~4Oct20~

Rahasia Rasa

Rahasia Rasa Oleh : Alya Azzahra Furqon resah, gelisah, panik rasa yang ingin sekali ku hancurkan tiap kali mereka mengetuk jiwa raga ini tak berdaya  jiwa yang menyatu mati rasa terkunci rasa yang nista  pikiran yang melayang menembus pekatnya awan raga yang terkunci oleh semu pikiran dan rasa melihat begitu banyak yang telah terbang tinggi yang telah menembus pekatnya awan yang telah membuka kunci-kunci dunia maupun jiwa resah, ini ketika terpuruk gelisah, tatkala dunia menjadi pelik panik, ini adalah yang terburuk hingga kewarasan dapat terinjak-injak jiwa raga dapat mati rasa sia-sia seluruh predikat yang didapat tak dapat menggantikan pemberian-Nya hasil cipta kasat mata dan tak kasat mata maka, bersimpuhlah berbaliklah, lihatlah yang dibawah  hingga insan dapat berqanaah ingatlah, dahulu  kau hanya insan yang biasa bahkan jauh dari predikat juara ingatlah, bahwa seluruh hasil yang didapat ialah anugrah tatkala telah menggapai hal yang cukup megah ingatlah, itu ...

Di Malam Pertama Kami Kehilangan

Di Malam Pertama Kami Kehilangan Oleh: Alya Azzahra Furqon Dunia ini keras Namun tidak sampai pada tahap kerasnya neraka Dunia ini penuh dengan orang yang meraung Namun ada dari mereka yang meraung dalam kehidupan Tidak seperti neraka yang dipenuhi raungan kenistaan *** Simpul ini terikat mati Melekat dengan abadi Terkurung dalam hati Sebagai bui memori *** Kami yang tertinggal mungkin bisa  tertidur pulas Namun alam abadi tetap menanti Kami yang tertinggal pasti akan menyusul pula Namun hanya sang kuasa yang dapat putuskan, kapan kami mati *** Selamat malam wahai dunia yang keras Semoga yang telah pergi dalam keadaan selamat Di alam yang gelap nan terang *** ~5'07'20~

Aku

Aku Oleh : Alya Azzahra Furqon Aku ingin bertanya Namun aku tak tahu pada siapa harus bertanya Apakah aku punya seseorang yang menjadi tempat ku bertanya Apakah aku punya seseorang yang yang dapat menenangkan ku dengan jawabannya Bahkan aku tak tahu apa yang akan aku tanyakan Apakah kalimat ini masuk akal Apakah kaliamat ini telah teruntai dengan benar Aku bahkan tak tahu seperti apa untaian kalimat yang disebut bagus Ketika aku akan menyebut kalimat ku ini bagus Aku bahkan sempat tertawa Bukan karena saking bagusnya Namun karena aku berfikir terlalu naif akan kualitas kalimat ku ini Tidak tahu apakah kalimatku ini dapat disandingkan dengan pemikiran orang lain yang relatif tinggi Dia yang telah bersanding dengan kalimat-kalimat nya dalam cakrawala fana ~1'06'20~

Hilang

Hilang Oleh: Alya Azzahra Furqon Kilas balik, napak tilas, terkenang atau tidak ? Tatkala semerbak putik sari terbawa semilir angin Ada waktunya ia layu Khasnya aroma tanah tersentuh hujan Ada waktunya ia terhenti Bunga tidur waktu itu, yang tak kunjung pudar Ada kalanya insan itu hilang Lika-liku hidup membekas menyusun klise Paku yang tertancap, Meninggalkan jejak yang tak kunjung hilang Hanya sekedar untaian kata ~12.42~ 09/05/20

Berakhirnya tak terasa 23'04'19

Menyesal atau tidak? Menolak tuk disesali Segala yang telah digerogoti waktu Hangus terbakar bak abu Terhempas angin menjadi tak kasat mata Penyesalan menampar mu diakhir Layaknya cambukan menghantam kulit Terasa begitu menyanyat Sampai hati terasa goresan itu Kusimpan jauh dilubuk hati Berharap takan pernah terulang Hal yang ingin kucapai mustahil tanpa keteguhan hati .

Sore

Bismillahirrahmaanirrahim 15.54_5/04/19 Tak kusadari ada apa dengan diriku ini Tak tahu oleh sebab apa diriku ini menjadi seperti ini Aku mereasa terheran oleh diriku sendiri Aku takut aku gelisah aku bingung aku kalap dengan dunia ini  Kelamnya dunia yang terbungkus oleh berbagai hal mempesona  Nan membuat jiwa terlena akan ke fanaannya Cakrawala yang begitu luas begitu menggiurkan tuk dijamah oeh siapapun insan Asalkan jiwa ini tahu betapa inginnya raga menuju nya Yang bahkan si pemilik tak abadi tidak tahu apa itu. Mata air yang tak pernah kering dan tak tahu apakah akan surut Tanpa sebab tanpa disadari terus membuncah mengaril deras Si pemilik kalut akan derasnya aliran air itu Kekalutan yang menyelimutinya tanpa disadari telah membuatnya bingung akan apa yang sedang terjadi Yang bisa ia lakukan hanya bersimpuh dihadapan pemilik absolute yang abadi Dialah pemilik seluruh cakrawala dan galaksi ini Menundukan diri bagai seorang yang hin...

Indonesiaku Laksana Garuda

“Indonesiaku Laksana Garuda” Karya : Alya Azzahra Furqon Selama garuda Indonesia masih utuh Selama bumi Indonesia masih dikandung hayat Selama tetua asli Indonesia memimpin Selma Indonesia yang kuasa di sini Selama Indonesia ini tetap Indonesia Walaupun….Detik berganti menit,menit berganti jam,jam berganti hari Hari hari telah terlewati,bulan bulan telah terlewati,tahun tahun telah berganti Pancasila masih teringat Undang undang masih berkumandang Sumpah sumpah para pemuda masih ada Bahasa kita masih tetap tidak berganti dan tidak tergantikan Apa yang dilewati para pejuang para proklamator  para pemimpin Indonesia masih ada terbayang Di Bumi Indonesia kita ini di tanah keramat ini Marilah kita bangun Indonesia yang gagah Indonesia laksana garuda Indonesia laksana  para penerus bangsa Marilah kita bangun Indonesia yang indah ini Dengan tangan yang bersih tanpa hilangnya nyawa Ayo kita wujudkan apa yang tertulis  dalam Pancasilsa,U...