Skip to main content

Rahasia Rasa

Rahasia Rasa
Oleh : Alya Azzahra Furqon

resah, gelisah, panik
rasa yang ingin sekali ku hancurkan
tiap kali mereka mengetuk jiwa
raga ini tak berdaya 
jiwa yang menyatu mati rasa
terkunci rasa yang nista 
pikiran yang melayang menembus pekatnya awan
raga yang terkunci oleh semu pikiran dan rasa
melihat begitu banyak yang telah terbang tinggi
yang telah menembus pekatnya awan
yang telah membuka kunci-kunci dunia maupun jiwa
resah, ini ketika terpuruk
gelisah, tatkala dunia menjadi pelik
panik, ini adalah yang terburuk
hingga kewarasan dapat terinjak-injak
jiwa raga dapat mati rasa
sia-sia seluruh predikat yang didapat
tak dapat menggantikan pemberian-Nya
hasil cipta kasat mata dan tak kasat mata

maka, bersimpuhlah
berbaliklah, lihatlah yang dibawah 
hingga insan dapat berqanaah
ingatlah, dahulu  kau hanya insan yang biasa
bahkan jauh dari predikat juara
ingatlah, bahwa seluruh hasil yang didapat ialah anugrah
tatkala telah menggapai hal yang cukup megah
ingatlah, itu adalah anugrah
bahkan, tatkala hal tersebut kita anggap tak pantas bersanding dengan insan ini
maka, itu adalah keajaiban takdir
mohonlah pada-Nya akan kewarasan insan
bersimpuhlah pada-Nya akan ampunan insan
berqnaahlah wahai insan yang penuh kenistaan
hingga jiwa raga tak sadar akan kenistaannya

namun, gemerlap dunia
menuntun pada eskalator tiada tara
ambisi, bagaikan ruh dunia
tiada suatu insan yang tak tertamam ambisi di dalamnya
ketika ia mulai menganggap predikatnya sebagai hak miliknya
ketika ia mulai lupa akan posisinya yang dahulu
ia, merangkak dan mulai berlari untuk menggapainya
ambisi, ingin ia tanam dan terbang bersamanya
hingga ia lupa cara berqanaah itu
hingga ia lupa bagamana untuk bersimpuh
hingga ia lupa akan dunia yang semu
hingga ia tenggelam dalam gemerlap dunia
insannya terbang bersama ambisi
ingin menembus pekatnya awan
menuju langit tertinggi
hingga ia menandai kawanannya yang lebih tinggi
sebagai target yang ingin dilewati
hingga akhirnya ia dikuasai ambisi

kembalilah, memohonlah
bersujudlah, bersimpuhlah
akan kunci hidayah agar insan ini kembali
pada awal yang biasa
bersujudlah, bersimpuhlah pada-Nya
agar dihindari dari rasa yang menghantui
memang biasa rasa itu itu menghampiri
namun, insan yang kuat akan terlalu rapuh 
ketika resah, gelisah, panik bertamu
untuk itu, sebagai insan-Mu
terimalah sujud serta untaian permohonanku
agar menjadi insan yang selalu berqanaah
agar menjadi insan yang selalu mengucap untaian syukur
agar menjadi insan yang berbuat sesuatu
sebagai amal dunia akhirat
langit dengan pekatnya awan,
ketika hitam ketika putih
berkahilah dengan anugrah yang indah

~Ahad, 3'10'20~
~07.53~

Comments